Semua perjalanan hidup pasti ada masalah dan ujian dari yang Empunya. Termasuk juga masalah percintaan, ga akan mungkin dikehidupan percintaan itu ga ada masalah. Pasti ada aja masalah yang kian terus berlalu *kaya piala bergilir deh.

Masalah-masalah itu terjadi karena tiap pasangan memiliki sifat, kepribadian, dan sikap yang berbeda dalam menghadapi hidup bersama. Inilah yang membedakan teman dan pasangan kekasih *istilahnya pacar deh. Setelah gue baca-baca di Psychology for Living (Duffy & Atwater, 2004), dibilangin kalo,

However,because of the greater exclusiveness and emotional involvement between them, lovers also experiences greater ambivalence, conflicts, distresses, and mutual criticism in their relationships than do friends.

Which means : Pacaran itu lebih besar terjadinya perbedaan, konflik, dan keadaan yang stress dibandingkan dengan temenan. Itulah kenapa kita lebih gampang memaafkan teman dibandingkan dengan pacar. Hal itu dikarenakan hubungan pertemanan tidak memiliki perasaan yang khusus dan ikatan emosional yang lebih.

Maka dari itu, kalo kita udah punya pacar lalu ada masalah, besoknya curhat ke temen yang berbeda jenis kelamin dan merasa temen tersebut yang mengerti diri kamu apa adanya Terus tiba-tiba punya pemikiran kalo temen tersebut bisa jadi pacar yang lebih baik. Yah itu belum tentu, boi...

Rumput sebelah memang selalu lebih hijau, teman hahahha. Godaan ada dimana-mana *pengalaman diri sendiri. Malah curhat, kembali ke topik. Jadi gimana dong caranya untuk mengatasi permasalahan itu dan bukan kabur dari masalah? Caranya cuman satu COMMUNICATE!!

Lagu ini mungkin yang bisa mempresentasikan perasaan gue sekarang.. Just need someone and say, "you're not alone and you can share it with me".

Rasa capek sudah membuncah dari kepala dan hati gue ini. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan harapan dan keinginan, impian yang selama ini dimimpikan semakin menjauh dari pikiran, keluarga yang sama sekali tidak mendukung, dan diri gue yang udah mulai capek dengan rutinitas yang ga ada gunanya ini.

Rasanya ingin sendiri dan berpikir sejenak, biar gue tau apa yang ingin gue lakukan, apa yang harus gue lakukan, dan apa yang membuat gue bahagia sekarang. Tapi itu semua seakan ga pernah terjadi dan waktu untuk itu ga ada ujungnya. Mungkin kali gue ga berbuat apa-apa, orak ini bisa keluar semua isinya. Damn!!

But I must to get over it!!! Soon.................

Haaaahhh... Apa sih nikah itu? Kok jadi menyebalkan banget.. Apa penting untuk membuat pesta untuk nikah itu sendiri? Siapa sih yang bakal membiayai pesta pernikahan itu sendiri? Gimana sih nikah sesuai dengan adat Jawa itu? zzzzz..... Makes me dizzy...

Suatu hari, gue kepikiran untuk menanyakan masalah pernikahan ini. Yang selama ini gue tau, pihak cewe yang bakalan membiayai dana pesta dari pernikahan. Tapi setelah gue menanyakan ke bokap alias babe, dia malah "mencak" kalo itu adalah tanggungan pihak cowo. Menurutnya, pihak cewe hanya membantu dana dari pesta itu sendiri, sedangkan pihak cowo lah yang menambahkan selebihnya. Nahh loh...

Sekarang apa yang terjadi selanjutnya? Apa coba yang bakalan gue lakukan sekarang? Sapa sih yang benar sekarang? Still have to think about..

Bye-bye to : My Travel Book, tas travelku, dan kacamata hitamku.