Tuesday, May 18, 2010

Problems in your love life...



Semua perjalanan hidup pasti ada masalah dan ujian dari yang Empunya. Termasuk juga masalah percintaan, ga akan mungkin dikehidupan percintaan itu ga ada masalah. Pasti ada aja masalah yang kian terus berlalu *kaya piala bergilir deh.

Masalah-masalah itu terjadi karena tiap pasangan memiliki sifat, kepribadian, dan sikap yang berbeda dalam menghadapi hidup bersama. Inilah yang membedakan teman dan pasangan kekasih *istilahnya pacar deh. Setelah gue baca-baca di Psychology for Living (Duffy & Atwater, 2004), dibilangin kalo,

However,because of the greater exclusiveness and emotional involvement between them, lovers also experiences greater ambivalence, conflicts, distresses, and mutual criticism in their relationships than do friends.
Which means : Pacaran itu lebih besar terjadinya perbedaan, konflik, dan keadaan yang stress dibandingkan dengan temenan. Itulah kenapa kita lebih gampang memaafkan teman dibandingkan dengan pacar. Hal itu dikarenakan hubungan pertemanan tidak memiliki perasaan yang khusus dan ikatan emosional yang lebih.

Maka dari itu, kalo kita udah punya pacar lalu ada masalah, besoknya curhat ke temen yang berbeda jenis kelamin dan merasa temen tersebut yang mengerti diri kamu apa adanya Terus tiba-tiba punya pemikiran kalo temen tersebut bisa jadi pacar yang lebih baik. Yah itu belum tentu, boi...

Rumput sebelah memang selalu lebih hijau, teman hahahha. Godaan ada dimana-mana *pengalaman diri sendiri. Malah curhat, kembali ke topik. Jadi gimana dong caranya untuk mengatasi permasalahan itu dan bukan kabur dari masalah? Caranya cuman satu COMMUNICATE!!


Kenapa sih pasangan itu sulit banget mengkomunikasikan mengenai perasaan dan keinginan mereka? Tapi kenapa mereka bisa berkomunikasi dengan gampang pada teman mereka sendiri? Kenapa pasangan itu selalu bisa mengatakan "Kita mo nonton kemana, say?", "Kita hari Sabtu mo kemana yah?", ato menanyakan "Kamu udah makan belum?". Nah komunikasi seperti itu dianggap lebih mudah dikatakan oleh tiap pasangan. Berbeda dengan komunikasi yang berhubungan dengan sharing perasaan, harapan, tujuan, dan kebutuhan tiap pasangan. Pasangan memiliki kecenderungan mengalami kegagalan dalam mengkomunikasikan hal tersebut (Duffy & Atwater, 2004).

So, yang harus dilakukan jika ada konflik diantara pasangan adalah adanya komunikasi yang sehat diantara pasangan. Ada porsi yang mendengarkan dan yang berbicara. Jika salah satu pasangan sedang membicarakan mengenai perasaannya, pasangan lainnya mendengarkan dengan seksama. Setelah selesai membicarakan konflik yang ada, pasangan yang mendengarkan bisa mengutarakan perasaannya. Yang diutarakan dalam komunikasi saat konflik adalah bukan ALASAN melainkan perasaan yang diliputi si pasangan dan keinginannya untuk memperbaiki konflik tersebut sehingga tidak terulang kembali. Tiap pasangan harus memiliki pengertian dan empati pada pasangan sehingga tidak ada yang menang ato kalah dalam konflik tersebut. Kalo itu terjadi, yah percuma dari awal komunikasi wakakkaka..


love u always.. do u know what i feel now?


0 comments:

Post a Comment

About Me

My photo
This is the place for my anger, despair, sad, and happiness.. If u wanna read (go ahead), if u don't (just leave it behind)

Followers